Sebelumnya desa ini adalah merupakan wilayah Desa kerumutan Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Kampar Propinsi Riau, yang mana wilayah ini dulunya adalah merupakan kebun karet milik masyarakat.Pada tahun 1986 Pemerintahah Indonesia sedang menggalakkkan Program transmigrasi untuk pemerataan Penduduk , khususnya bagi penduduk yang berada di pulau Jawa untuk ditempatkan di pulau-pulau yang penduduknya sedikit, namun wilayahnya cukup luas diseluruh Indonesi antara lain di Pulau Sumatera Khususnya Propinsi Riau.

Dengan adanya Program Pemerintah  tersebut, maka khususnya pemerintah Propinsi Riau dapat bekerjasama dengan PT. Astra Agro Lestari di bidang perkebunan melalui program Transmigrasi yakni dikenal dengan program Pirtrans ( Perkebunan Inti Rayat Transmigrasi), dimana PT Astra Agro Lestari menunjuk anak perusahaaanya yang berada di Propinsi Riau yaitu PT Sari Lembah Subur, selanjutnya PT Sari Lembah Subur membuka lahan perkebunan tersebut untuk program Transmigrasi seluas 10.000 Ha, yang mana lahan tersebut ditanami Kelapa sawit untuk selanjutnya akan dibagi-bagikan kepada warga Transmigrasi baik yang dari lokal maupun yang didatangkan dari pulau Jawa.

Pada tanggal 17 Maret 1989 didatangkan penduduk pertama dari pulau jawa sebanyak 115 KK dengan jumlah jiwa 370 orang, dan dari lokal sebanyak 50 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 117 orang yang dilokasi  yang diberi nama Oleh dinas Transmigrasi Prop Riau yakni UPT V SP 3, berikutnya pada tanggal 20 April 1989datang kembali dari pulau jawa sebanyak 130 KK dengan jumlah jiwa 286 jiwa, sedangkan dari lokal sebanyak 75 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 190 Jiwa, seterusnya pada tanggal 07 Juli 1989 datang kembali dari Pulau Jawa sebanyak 149 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 331 Jiwa dan kemudian sampailah pada penempatan terakhir sebanyak 56 KK dengan jumlah 127 jiwa, dengan demikian jumlah penduduk UPT V SP 3 untuk pertama kalinya total 579 KK dengan jiwa sebanyak 1.421 orang.

Penduduk pertama di wilayah UPT V SPV 3 Terdiri berbagai suku yaitu :

1. Suku Melayu

2. Suku Jawa

3. Suku Sunda

4. Suku Madura

Adapun Agama yang ada adalah :

1. Islam    97 %

2. Kristen   2%

3. Lainnya  1%

Mata pencarian rata-rata adalah sebagai petani atau buruh tani dan pedagang, dengan penghasilan waktu itu kurang lebih Rp. 70.000/bulan dengan upah kerja harian Rp1.200/hari. Namun selama 18 Bulan seluruh warga transmigrasi dapat bantuan dari pemerintah setiapa bulan per KKantara lain :

1. beras 35 Kg

2. Lauk pauk -ikan asin 3 kg

3. Minyak goreng 3 Liter

4.Minyak tanah 10 liter

5. Gula, garam, dan sabun cuci

Begitulah warga UPT V SP 3 kebutuhan makan dapat dibantu oleh pemerintah sehingga uang hasil kerja sebagian dapat ditabung, pada waktu itu kami warga UPT V SP 3 dipimpin oleh seorang KUPT yang bernama YUSMAR UMAR, SH dari beliau inilah kami banyak diberikan bimbingan baik mengenai kehidupan bermasyarakat hingga ilmu pemerintahan Desa, kami juga dibina bagiaman cara kita untuk bisa hidup rukun berdampingan meski kita berbeda suku, agama, adat istiadat dsb. Pembagian lahan bagi setiap KK warga UPT V SP 3 adalah sbb :

1. 5.000 Meter untuk lahan rumah dan pekarangan

2. 20.000 Meter untuk lahan Plasma/ Kebun kelapa sawit

Kehidupan warga waktu itu masih sangat sederhana sekali tetapi warga merasa tenang dan bahagia, rasa kekeluargaan terasa hangat dengan mengandalkan budaya gotong royong dalam melaksanakan kegaitan apapun, selama 3 sampai 4 tahun kami masih belum bisa konversi atas lahan Plasma atau kebun Kelapa sawit karena hasilnya masih belum memadai atau belum layak untuk dibagikan, barulah pada tanggal 8 April 1992 bertempat dibalai pertemuan UPT V SP 3, konversi atau  pembagian lahan plasmauntuk pertama kali diberikan kepada masing-masing sebanyak 2 Ha ( 1 kavling ) setiap KK. adapun jumlah kavling yang dibagikan untuk tahap pertama sebanyak 200 KK, begitu seterusnya hingga 579 KK yang ada semua telah mendapatkan pembagiannya, lambat laun perekonomian kami mengalami peningakatan  terbukti dengan banyaknya putra-putri warga transmigrasi yang mampu sekolahlebih tinggi, bertambahnya kendaraan roda dua bahkan ada yang mampu membeli kendaraan roda 4 meskipun bekas, sebagian  rumah direhap bahkan ada juga yang dibangun, daya beli masyarakat yang terus meningkat sehingga mampu untuk meningkatkan perekonomian pada umumnya.

Pada tanggal 22 Desember 1994 Kepala UPT V SP 3  Bpk. Yusmar Umar, SH memebentuk pemerintahan transisi yg dipimpin oleh seorang PJ. Kepala Desa mengingat pada tahun 1996 seluruh daerah transmigrasi di wilayah propinsi Riau akan dikembalikan ke Pemerintah Daerah, maka pada waktu itu terpilihlah PJ. Kepala Desa Pertama yaitu Bapak Harun Suryadi dengan nama Desa Sialang Permai Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Kampar, berjalanlah pemerintahan tersebut sebagaimana mestinya tetapi masih dalam binaan Dinas Transmigrasi. Dua tahun kemudian pada tanggal 10 Mei 1998, diadakan pemilihan PJ Kepala Desa yang kedua kalinya, dan berdasarkan pemilihan beberapa tokoh masyarakat secara formal maka terpilihlah Bapak Yusnaji selaku PJ Kepala Desa Sialang permai kKecamatan Kuala Kampar Kabupaten Kampar untuk yang kedua kalinya, seiring dengan perkembangan waktu dan pemikiran untuk kesejahteraan masyarakat pada tanggal 22 Desember 1998 pukul 12.15 WIB yang bertempat diruang sekolah MDA I maka terjadilah perubahan nama Desa menjadi Beringin Makmur yang mana untuk pemerintahan Desa Beringin Makmur tersusun sebagi berikut :

1. PJS Kepala Desa        : YUSNAJI

2. Sekdes                        : Hamsu Munajat

3. Kaur Pemerintahan     : Bambang Sukoco

4. Kaur Keuangan           : Gampang

5. Kaur Pembangunan    : Udin Uwo

6. Kaur Kesra                  : Zainal Fauzi

7. Kaur Umum                : Mahdi Prabowo

Dengan dibantu oleh 2 Orang Kepala Dusun , 5 Orang Ketua RW dan 24 Ketua RT serta 24  orang Hansip dan 11 orang LKMD, kemudian pada tanggal 14 April 2000 diadakan pemilihan Kepala Desa Secara Demokrasi yang melibatkan seluruh masyarakat Desa Beringin Makmur yang telah mempunyai hak pilih. hingga pada waktunya ada 3 orang calon yang akan menjadi Kepala Desa Definitif 1. Bpk Yusnaji 2. Bpk. Abd Somad 3. Bpk Gampang. Dari pemilihan tersebut terpilihlah Bpk Yusnaji, kembali untuk memimpin Desa Beringin Makmur Kecamatan pembantu Kerumutan Kabupaten Pelalawan dengan periode 2000 s/d 2008, selama kepemimpinan Bpak Yusnaji menjabat selama 10 Tahun mulai PJS Kades hingga Kepala Desa Definitif tentunya banyak kekurangan namun ada juga kelebihannya. Ada satu hal semasa kepemimpinan Beliau yang akan terus dirasakan oleh masyarakat Desa beringin makmur yakni adanya Listrik yang dikelola oleh Negara yakni PLN dari 10 Desa yang ada di Kecamatan Kerumutan hanya Desa Beringin makmur yang PLN selebihnya masih swadaya dari desa masing-masing.

Pada akhir tahun 2008 tepatnya pada tanggal 25 Desember 2008 masyarakaat desa Beringin makmur kembali mengadakan pesta Demokrasi yakni diadakannya pemilihan Kepala Desa mengingat masa jabatan Kepala Desa yang lama telah usai. hingga akhirnya terjaringlah oleh Panitia Pilkades 3 Orang calon Yakni 1. M Satori, S.Ag   2. Misdianto, SE   3. Gampang. Dari ketiga calon tersebut salah satu calon yakni M.Satori, S.Ag dinyatakan tidak lulus Administrasi ( Tidak Cukup Umur ) sehingga tinggal 2 orang calon yang bisa maju untuk mengikuti Pilkades. Akhirnya secara meyakinkan dan sah hasil pilihan masyarakat maka terpilihlah MISDIANTO, SE sebagai Kepala Desa Baru dengan mas bakti 2009  s/d 2014.

Kemudian pada tanggal 12 Februari 2015 ditunjuklah ENY PURWATI,SE oleh Camat Kerumutan Bpk Husnizal, M.Si selaku PJ Kepala Desa Beringin Makmur hingga terpilihnya Kepala Desa yang baru. Pada tanggal 8 Juni 2015 masyarakat Desa Beringin Makmur mengadakan pesta Demorasi yakni melakukan pemilihan Kepala Desa yang diikuti oleh 4 calon yaitu : 1. Widi Krisno Astanto 2. Munjiatno 3. Sulhan Nasution 4. Muhayan yang akhirnya dimenangkan oleh SULHAN NASUTION, S.I.P sebagi Kepala Desa Beringin Makmur periode 2015 - 2021 dan dilantik pada tanggal 30 Juni 2015 oleh Bupati Pelalawan H.M HARIS dilapangan Bola kaki Genduang Kecamatan Pangkalan lesung.Selanjutnya pada tanggal 3 Agustus 2015 sertijab dari PJ Kepala Desa Kepada Kepala Desa Terpilih yang dilaksanakan di Aula kantor Desa Beringin Makmur.

Demikian selanyang pandang atau sejarah singkat Desa Senggigi yang dapat kami sampaikan kepada para pegiat Medsos, semoga dapat bermanfaat untuk kita semua, terima kasih.